Senin, 08 Februari 2010

Art-Living Sos 2008 (A-9 Kancing Jepret

Dear Allz....

Awal minggu niiiih...seger yaaa....Apa kabar ? hehe...semoga memang sesegar awal minggu yang selalu ceria...

Iyalah...kita hidup kan Cuma sekali...Kalau nggak dibiasakan membuat keceriaan di dalam hidup ini, kita yang rugi sendiri. Sedih dan duka, itu hanya milik kita...interpretasi kita...Bagaimana kita memaknai apa yang kita alami. Dan setiap orang punya nilai untuk memberi makna atas pengalamannya...

Kita bisa belajar dari mana saja...kita bisa memaknai hidup dari mana saja...Kita bahkan bisa belajar dari hal kecil yang sepele, yang dalam keadaan biasa akan kita biarkan berlalu begitu saja. Tapi lihat, ketika orang lain memungutnya dan mendayagunakannya, barulah kita terperangah dan berkata ,” Kok bisa, ya ?”

Itulah...kejelian melihat kesederhaan, melihat sesuatu yang seperti tidak punya arti seperti kancing jepret, membuat kita lebih peka dan lebih kaya pengalaman.

Di awal minggu yang ceria ini, saya ingin menambahkan keceriaan itu dengan secuplik cerita tentang kancing jepret. Hmm...mau berguru pada kancing jepret yang se-uprit itu ? Uhuuyyyy....semoga bermanfaat yaaa....


Jakarta, 8 Februari 2010

Salam hangat,


Ietje S. Guntur


♥♥♥



Art-Living Sos 2008 (A-9
Start : 9/10/2008 8:05 AM
Edit : 07/02/2010 11:01:38
Finish : 08/02/2010 12:32:31



KANCING JEPRET…


Hari minggu. Siang. 

Saya sedang terburu-buru mau berangkat ke sebuah acara. Biasanya sih saya selalu mempersiapkan pakaian beberapa waktu sebelumnya. Tapi tadi tiba-tiba mood saya berubah….(biasaaaa…sumbu pendek !! hi hihi..). Melihat cuaca yang cerah dan bakal panas, mendadak saya ingin pakai baju katun putih kesayangan saya. Jadiiii…dalam sekejap, saya mengaduk-aduk isi lemari…mencari di antara jejeran gantungan dan tumpukan…hehehe…

Baju sudah ketemu. Tapi ketika akan dipakai…eh, mendadak kancing depannya lepas terburai. Aduhaiiii….bagaimana ini ? Gawat darurat ! Mau tidak mau, terpaksa saya buka lagi. Diganti ? Tidaklah yaaw…. Mood sudah menyatu dengan si Baju Katun Putih. Jadi, saya cepat-cepat mencari jarum dan benang, dan kancing pengganti. Hmm…ternyata jarak antar kancing memang agak terlalu jarang. Perlu kancing pengaman di antaranya.

Bongkar-bongkar lagi kotak harta karun jahitan saya, mencari kancing jepret. Nah…ketemu sepasang ( ya iyalahhh…kalo gak ada pasangannya, dia mau menjepret dengan siapa ? heh heh..). Ambil jarum dan benang. Pasang di kedua sisi. Lalu dalam sekejap, sreeett…sreettt…si kancing jepret pun menempel kuat. Menjaga barisan depan baju agar tidak menganga ke mana-mana…

Sekarang aman !

Saya cepat-cepat memakai baju yang sudah dirapikan. Dan dengan percaya diri melangkah ke luar rumah. Baju nyaman dan aman berkat si kancing jepret.



Saat yang lain.

Saya memang sulit diam kalau melihat kain sepotong. Entah bagaimana, ada saja ide untuk dibuat dari potongan-potongan kain itu. Kadang , kalau potongannya cukup besar, ya saya jahit menjadi baju...hehe...(gini-gini masih oke punya kalau bikin baju ala oblongan...hmm). Tapi kalau Cuma kain sisa atau perca, ya cukuplah jadi kantung atau dompet-dompet kecil. Bisa untuk memuat kosmetika atau alat tulis kantor yang kecil-mungil.

Kali ini saya pengen membuat kantong kecil untuk tempat koin. Kan lumayan, dari secarik sisa kain, sambung di ketiga sisi, buat tutupnya. Jadi deh. Tinggal dipasangi kancing jepret lagi. Ahaa...selesai...Harta karun saya berupa koin-koin dan kadang bon bekas belanja tidak kececeran lagi. Rapi jaliiii...

Bener...dengan bantuan kancing jepret yang kecil itu, banyak bagian-bagian kain bisa melekat dengan erat dan aman. Bahkan kadang untuk baju-baju yang memiliki kancing kait atau kancing lobangan , saya lebih aman menambahnya lagi dengan kancing jepret untuk bagian-bagian yang dapat mengundang pengintipan yang tidak diinginkan...hihi..



Ngomong-ngomong soal kancing jepret, barangkali ini memang lebih banyak dipergunakan untuk pengamanan pakaian wanita. Di tempat-tempat yang seharusnya tertutup rapat, kancing jepret bisa menjadi penjaga agar celah terbuka tidak menganga sembarangan. Pakaian bisa rapi. Penampilan bisa terjaga. Tapi tidak menutup kemungkinan, bahwa kancing jepret juga bisa dipergunakan untuk banyak keperluan lainnya. Dan ternyata juga, kancing sudah dikenal lama…jauh dari abad millennium sekarang. Lihat saja.

Konon asal usul kancing sudah dikenal sejak 5000 tahun silam. Ini terbukti dari penggalian di kota Mohenyo Daro, India. Di aliran sungai Indus yang terkenal tinggi kebudayaannya. Dari penggalian lain di Mesir dan Sungai Tigris ditemukan kancing yang diperkirakan berasal dari sekitar tahun 2000 SM , yang terbuat dari kerang. Kancing ini diukir sehingga tampak indah, dan dimasukkan ke dalam lobang pakaian. Sejalan dengan perkembangan tekstil dan busana, ternyata kancing lobang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan mode yang selalu silih berganti.

Ketika industri logam sudah mulai berkembang, maka mulailah dibuat kancing-kancing dengan berbagai variasi termasuk kancing tekan atau kancing jepret ini. Perkembangan mode di Eropa pada abad 13 – 14 membuat kebutuhan kancing semakin meningkat. Kancing jepret pun mendapat tempat yang istimewa, sebelum ditemukannya kancing tarik atau retsluiting.

Istimewanya kancing jepret ini adalah dapat disembunyikan di dalam baju, tanpa menunjukkan bahwa ada pengait di dalamnya. Jadi sambungan bagian kain yang sepotong dengan sepotong yang lain tetap dapat terlihat rapi, dan bila ada corak yang ingin disambungkan, maka dapat tersambung dengan indah. Tak hanya untuk baju, sekarang pun kancing jepret dipergunakan untuk koper, tas, sepatu, dan berbagai jenis perlengkapan lainnya, termasuk untuk keperluan perhotelan, rumah, perlengkapan berkemah seperti kantung tidur , tenda dan lain-lain.

Begitulah...kancing jepret pun semakin berkembang bentuk dan bahan-bahannya. Yang paling mudah memang membuat kancing jepret dari bahan logam sejenis alumunium, yang ringan dan mudah ditekuk. Atau, sesuai kebutuhannya bagi bahan kulit dan terpal, digunakan kancing jepret dari bahan stainless-steel, tembaga, dan lainnya. Selain itu, dengan berkembangnya industri perkancingan, maka plastik warna-warni yang disesuaikan dengan warna tekstil juga dijadikan bahan untuk membuat kancing jepret.



Ingat kancing jepret, saya jadi ingat kehidupan kita secara keseluruhan. Di era keterbukaan seperti sekarang, ketika tidak ada lagi informasi yang dapat disembunyikan, maka kita butuh pengaman yang kecil, yang tidak terlihat, namun bisa menutup bagian diri kita yang tidak patut diperlihatkan. Ada informasi atau kehidupan pribadi yang ingin kita simpan sebagai bagian dari privasi hidup. Dan di situlah kita membutuhkan kancing jepret.

Tentu saja kancing jepret kehidupan itu tidak seperti kancing logam yang merekatkan bagian kain dengan potongan kain yang lain. Kancing jepret kehidupan bisa saja berupa katup pengaman informasi yang tidak boleh dibuka disembarang tempat dan kesempatan. Katup pengaman itu harus benar-benar melekat satu sama lain, sehingga hanya kita atau orang-orang tertentu saja dapat membuka dan merekatkannya kembali.

Bisa juga, kancing jepret kehidupan ini seperti pengikat satu informasi dengan informasi lainnya. Satu informasi merangkai ke informasi lainnya, dengan adanya kancing jepret dalam sistem ini maka kita akan mendapatkan informasi yang utuh, tidak terpenggal-penggal.

Kancing jepret kehidupan bisa juga representasi dari orang-orang yang memiliki fungsi menjaga relasi antara satu pihak dengan pihak lainnya. Dengan kepiawaiannya, ia dapat menghubungkan pihak-pihak yang semula tidak saling mengenal menjadi satu kesatuan. Atau menghubungkan pihak-pihak yang saling membutuhkan, namun belum menemukan jalannya . Seperti seorang sahabat, dengan tokoh kancing jepret ini banyak pihak bisa saling berhubungan, dan selanjutnya dapat menghasilkan karya yang lebih optimal dibandingkan berdiri sendiri sendiri...



Melihat kancing jepret di baju dan tas saya, membuat saya tertegun.

Begitu kecil. Begitu sederhana. Tapi begitu besar manfaatnya. Untuk menutup aib, untuk menghubungkan yang terpisah, untuk meningkatkan manfaat dari dua sisi atau dua pihak, untuk mengikat hati yang meregang, untuk banyak hal lain yang semula terpisahkan sekarang bersatu kembali...

Luar biasa...

Hmmm....belajar dari hal yang sederhana, saya jadi ingin meniru kancing jepret di baju saya . Bagaimana dengan teman dan sahabatku semua ??...

♥♥

Jakarta, 8 Februari 2010

Salam hangat,



Ietje S. Guntur

Special note :
Untuk sahabat-sahabat kancing jepretku…Kuri, K’nyot, Tek-tek, Kilil, Na, Bete, Lisa, Ade…dan juga special edition of kancing jepret…Nonce, Adith, Kun, Tyo, Bee, Fary…thanks buat pereratan persahabatan kalian…dan Inspirasi yang mengalir setiap hari…Oya, buat kancing jepret masa laluku…Ellina, Erna, Dahlia, Tuti, Datnita…ingat hari-hari yang full gairah di jaman tarik-tarikan kancing jepret waktu SD dulu…hahaha…

Art-Living Sos 2008 (A-9 Kancing Jepret

Dear Allz....

Awal minggu niiiih...seger yaaa....Apa kabar ? hehe...semoga memang sesegar awal minggu yang selalu ceria...

Iyalah...kita hidup kan Cuma sekali...Kalau nggak dibiasakan membuat keceriaan di dalam hidup ini, kita yang rugi sendiri. Sedih dan duka, itu hanya milik kita...interpretasi kita...Bagaimana kita memaknai apa yang kita alami. Dan setiap orang punya nilai untuk memberi makna atas pengalamannya...

Kita bisa belajar dari mana saja...kita bisa memaknai hidup dari mana saja...Kita bahkan bisa belajar dari hal kecil yang sepele, yang dalam keadaan biasa akan kita biarkan berlalu begitu saja. Tapi lihat, ketika orang lain memungutnya dan mendayagunakannya, barulah kita terperangah dan berkata ,” Kok bisa, ya ?”

Itulah...kejelian melihat kesederhaan, melihat sesuatu yang seperti tidak punya arti seperti kancing jepret, membuat kita lebih peka dan lebih kaya pengalaman.

Di awal minggu yang ceria ini, saya ingin menambahkan keceriaan itu dengan secuplik cerita tentang kancing jepret. Hmm...mau berguru pada kancing jepret yang se-uprit itu ? Uhuuyyyy....semoga bermanfaat yaaa....


Jakarta, 8 Februari 2010

Salam hangat,


Ietje S. Guntur


♥♥♥



Art-Living Sos 2008 (A-9
Start : 9/10/2008 8:05 AM
Edit : 07/02/2010 11:01:38
Finish : 08/02/2010 12:32:31



KANCING JEPRET…


Hari minggu. Siang. 

Saya sedang terburu-buru mau berangkat ke sebuah acara. Biasanya sih saya selalu mempersiapkan pakaian beberapa waktu sebelumnya. Tapi tadi tiba-tiba mood saya berubah….(biasaaaa…sumbu pendek !! hi hihi..). Melihat cuaca yang cerah dan bakal panas, mendadak saya ingin pakai baju katun putih kesayangan saya. Jadiiii…dalam sekejap, saya mengaduk-aduk isi lemari…mencari di antara jejeran gantungan dan tumpukan…hehehe…

Baju sudah ketemu. Tapi ketika akan dipakai…eh, mendadak kancing depannya lepas terburai. Aduhaiiii….bagaimana ini ? Gawat darurat ! Mau tidak mau, terpaksa saya buka lagi. Diganti ? Tidaklah yaaw…. Mood sudah menyatu dengan si Baju Katun Putih. Jadi, saya cepat-cepat mencari jarum dan benang, dan kancing pengganti. Hmm…ternyata jarak antar kancing memang agak terlalu jarang. Perlu kancing pengaman di antaranya.

Bongkar-bongkar lagi kotak harta karun jahitan saya, mencari kancing jepret. Nah…ketemu sepasang ( ya iyalahhh…kalo gak ada pasangannya, dia mau menjepret dengan siapa ? heh heh..). Ambil jarum dan benang. Pasang di kedua sisi. Lalu dalam sekejap, sreeett…sreettt…si kancing jepret pun menempel kuat. Menjaga barisan depan baju agar tidak menganga ke mana-mana…

Sekarang aman !

Saya cepat-cepat memakai baju yang sudah dirapikan. Dan dengan percaya diri melangkah ke luar rumah. Baju nyaman dan aman berkat si kancing jepret.



Saat yang lain.

Saya memang sulit diam kalau melihat kain sepotong. Entah bagaimana, ada saja ide untuk dibuat dari potongan-potongan kain itu. Kadang , kalau potongannya cukup besar, ya saya jahit menjadi baju...hehe...(gini-gini masih oke punya kalau bikin baju ala oblongan...hmm). Tapi kalau Cuma kain sisa atau perca, ya cukuplah jadi kantung atau dompet-dompet kecil. Bisa untuk memuat kosmetika atau alat tulis kantor yang kecil-mungil.

Kali ini saya pengen membuat kantong kecil untuk tempat koin. Kan lumayan, dari secarik sisa kain, sambung di ketiga sisi, buat tutupnya. Jadi deh. Tinggal dipasangi kancing jepret lagi. Ahaa...selesai...Harta karun saya berupa koin-koin dan kadang bon bekas belanja tidak kececeran lagi. Rapi jaliiii...

Bener...dengan bantuan kancing jepret yang kecil itu, banyak bagian-bagian kain bisa melekat dengan erat dan aman. Bahkan kadang untuk baju-baju yang memiliki kancing kait atau kancing lobangan , saya lebih aman menambahnya lagi dengan kancing jepret untuk bagian-bagian yang dapat mengundang pengintipan yang tidak diinginkan...hihi..



Ngomong-ngomong soal kancing jepret, barangkali ini memang lebih banyak dipergunakan untuk pengamanan pakaian wanita. Di tempat-tempat yang seharusnya tertutup rapat, kancing jepret bisa menjadi penjaga agar celah terbuka tidak menganga sembarangan. Pakaian bisa rapi. Penampilan bisa terjaga. Tapi tidak menutup kemungkinan, bahwa kancing jepret juga bisa dipergunakan untuk banyak keperluan lainnya. Dan ternyata juga, kancing sudah dikenal lama…jauh dari abad millennium sekarang. Lihat saja.

Konon asal usul kancing sudah dikenal sejak 5000 tahun silam. Ini terbukti dari penggalian di kota Mohenyo Daro, India. Di aliran sungai Indus yang terkenal tinggi kebudayaannya. Dari penggalian lain di Mesir dan Sungai Tigris ditemukan kancing yang diperkirakan berasal dari sekitar tahun 2000 SM , yang terbuat dari kerang. Kancing ini diukir sehingga tampak indah, dan dimasukkan ke dalam lobang pakaian. Sejalan dengan perkembangan tekstil dan busana, ternyata kancing lobang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan mode yang selalu silih berganti.

Ketika industri logam sudah mulai berkembang, maka mulailah dibuat kancing-kancing dengan berbagai variasi termasuk kancing tekan atau kancing jepret ini. Perkembangan mode di Eropa pada abad 13 – 14 membuat kebutuhan kancing semakin meningkat. Kancing jepret pun mendapat tempat yang istimewa, sebelum ditemukannya kancing tarik atau retsluiting.

Istimewanya kancing jepret ini adalah dapat disembunyikan di dalam baju, tanpa menunjukkan bahwa ada pengait di dalamnya. Jadi sambungan bagian kain yang sepotong dengan sepotong yang lain tetap dapat terlihat rapi, dan bila ada corak yang ingin disambungkan, maka dapat tersambung dengan indah. Tak hanya untuk baju, sekarang pun kancing jepret dipergunakan untuk koper, tas, sepatu, dan berbagai jenis perlengkapan lainnya, termasuk untuk keperluan perhotelan, rumah, perlengkapan berkemah seperti kantung tidur , tenda dan lain-lain.

Begitulah...kancing jepret pun semakin berkembang bentuk dan bahan-bahannya. Yang paling mudah memang membuat kancing jepret dari bahan logam sejenis alumunium, yang ringan dan mudah ditekuk. Atau, sesuai kebutuhannya bagi bahan kulit dan terpal, digunakan kancing jepret dari bahan stainless-steel, tembaga, dan lainnya. Selain itu, dengan berkembangnya industri perkancingan, maka plastik warna-warni yang disesuaikan dengan warna tekstil juga dijadikan bahan untuk membuat kancing jepret.



Ingat kancing jepret, saya jadi ingat kehidupan kita secara keseluruhan. Di era keterbukaan seperti sekarang, ketika tidak ada lagi informasi yang dapat disembunyikan, maka kita butuh pengaman yang kecil, yang tidak terlihat, namun bisa menutup bagian diri kita yang tidak patut diperlihatkan. Ada informasi atau kehidupan pribadi yang ingin kita simpan sebagai bagian dari privasi hidup. Dan di situlah kita membutuhkan kancing jepret.

Tentu saja kancing jepret kehidupan itu tidak seperti kancing logam yang merekatkan bagian kain dengan potongan kain yang lain. Kancing jepret kehidupan bisa saja berupa katup pengaman informasi yang tidak boleh dibuka disembarang tempat dan kesempatan. Katup pengaman itu harus benar-benar melekat satu sama lain, sehingga hanya kita atau orang-orang tertentu saja dapat membuka dan merekatkannya kembali.

Bisa juga, kancing jepret kehidupan ini seperti pengikat satu informasi dengan informasi lainnya. Satu informasi merangkai ke informasi lainnya, dengan adanya kancing jepret dalam sistem ini maka kita akan mendapatkan informasi yang utuh, tidak terpenggal-penggal.

Kancing jepret kehidupan bisa juga representasi dari orang-orang yang memiliki fungsi menjaga relasi antara satu pihak dengan pihak lainnya. Dengan kepiawaiannya, ia dapat menghubungkan pihak-pihak yang semula tidak saling mengenal menjadi satu kesatuan. Atau menghubungkan pihak-pihak yang saling membutuhkan, namun belum menemukan jalannya . Seperti seorang sahabat, dengan tokoh kancing jepret ini banyak pihak bisa saling berhubungan, dan selanjutnya dapat menghasilkan karya yang lebih optimal dibandingkan berdiri sendiri sendiri...



Melihat kancing jepret di baju dan tas saya, membuat saya tertegun.

Begitu kecil. Begitu sederhana. Tapi begitu besar manfaatnya. Untuk menutup aib, untuk menghubungkan yang terpisah, untuk meningkatkan manfaat dari dua sisi atau dua pihak, untuk mengikat hati yang meregang, untuk banyak hal lain yang semula terpisahkan sekarang bersatu kembali...

Luar biasa...

Hmmm....belajar dari hal yang sederhana, saya jadi ingin meniru kancing jepret di baju saya . Bagaimana dengan teman dan sahabatku semua ??...

♥♥

Jakarta, 8 Februari 2010

Salam hangat,



Ietje S. Guntur

Special note :
Untuk sahabat-sahabat kancing jepretku…Kuri, K’nyot, Tek-tek, Kilil, Na, Bete, Lisa, Ade…dan juga special edition of kancing jepret…Nonce, Adith, Kun, Tyo, Bee, Fary…thanks buat pereratan persahabatan kalian…dan Inspirasi yang mengalir setiap hari…Oya, buat kancing jepret masa laluku…Ellina, Erna, Dahlia, Tuti, Datnita…ingat hari-hari yang full gairah di jaman tarik-tarikan kancing jepret waktu SD dulu…hahaha…