Senin, 31 Desember 2007

Sebuah puisi...Tuhan Maafkan Aku...

Puisi..."Tuhan, Maafkan aku..." ...tahun 2000


Kadang kala...kita tidak bisa berkata banyak
Tapi hati ini terasa sesak...
Dalam keadaan seperti itu
Sering muncul inspirasi seperti puisi

Ini adalah satu satu coretan puisi saya tahun 2000
Puisi ini telah dibingkai dan pernah diikutsertakan dalam sebuah pameran
Tidak ada maksud untuk 'riya'...hanya ingin berbagi

Inilah selengkapnya puisi yang bikin penasaran itu...


Salam sayang dari Galeri Cintaku,

Ietje

-----------------------------------------------------------------------------------------------

TUHAN , MAAFKAN AKU....

Tuhan,
Maafkan kebodohanku
Kita bertemu
Sehari hanya lima waktu
Dan aku terburu selalu

Tuhan,
Maafkan kesombonganku
Yang
Dalam diam mengeluh melulu
Dalam ceria melalaikanMu

Tuhan,
Tolong palingkan wajahku
Bimbing tanganku
Untuk selalu merindukanMu

***



Lukisan ikan...Love of fish

Lukisan ikan...tahun 2005

Lukisan ini terinspirasi dari kehidupan ikan-ikan di dalam akuarium saya, yang kadang ada...kadang tidak ada...

Kalau rasa kangen akan ikan ini begitu memuncak...maka saya hanya dapat membayangkan ikan-ikan ini berenang kian kemari...

Daripada hanya membayangkan, saya lalu mencoretkan semuanya di atas kanvas...
Dan jadilah gambaran ikan-ikan segala jenis yang saya ingat...
Tentu saja ikan ini pernah ada...
Pernah berenang-renang di akurium saya...

Ikan-ikan...dalam diamnya memberikan ketenangan
Dalam kelincahannya memberikan hiburan
Dalam ketidakberdayaannya di dalam kurungan kaca ia bergerak penuh kebebasan...

Ikan adalah inspirasi saya yang paling dalam...
Bahkan suatu hari saya pernah bermimpi menjadi seekor ikan...


Salam sayang dari Galeri Cintaku,

Ietje

Lukisan Petani...love in the morning

Lukisan petani di pagi hari...tahun 2004

Lukisan ini terinpirasi dari sebuah lukisan di rumah sahabat saya, Inge Lim Sioe Ing, ketika di Medan dulu. Setiap kali saya main ke rumah Inge, di siang hari bolong atau di sore hari ketika kami belajar menari bersama untuk acara perpisahan SD Sint Antonius, saya selalu duduk di depan lukisan ini. Memandangnya...dan berharap suatu hari dapat memiliki lukisan seperti itu...

Bertahun-tahun berlalu...ingatan akan lukisan ini dan rumah Inge yang sejuk selalu membayangi saya...

Hingga suatu ketika...gagasan ini muncul lagi...dan saya berusaha menuangkannya di atas kanvas...semampu ingatan saya, dan semampu tangan saya untuk mencoretnya...

Tidak mudah...karena lukisan di rumah Inge dilukis oleh seorang pelukis profesional
Sedangkan saya adalah seorang pencoret warna yang didorong oleh rasa rindu kepada seorang sahabat...

Sekarang, kalau saya duduk memandang lukisan ini, saya selalu ingat Inge dan Lenny kakaknya, dan Mamienya juga...
Entah di mana sahabatku ini berada ...
Terakhir kami bertemu ketika dia tinggal di daerah Pulomas, Jakarta Timu
Saya hanya berdoa dan berharap
Mudah-mudahan suatu hari nanti kami bisa bertemu lagi

Kalau tidak...ya, kami bertemu dalam kenangan di lukisan saja...

Oya...lukisan ini juga belum di-sign...karena masih ada yang tertinggal di dalam kenangan saya..


Salam sayang dan kangen,


Ietje (yang biasa dipanggil 'Mik' oleh sahabat semasa SD dulu)

Lukisan penggembala itik...love in togetherness

Lukisan penggembala itik...tahun 2004...


Lukisan ini terinspirasi dari sebuah perjalanan overland ke Jawa Tengah dan Jawa Timur. Penggembala itik adalah pemandangan yang khas kita temui di sepanjang jalur Pantai Utara Jawa Tengah...khususnya di wilayah Brebes hingga menjelang Semarang...juga di kota-kota sekitarnya ke arah Selatan dan Tengah seperti Bumiayu dan arah Temanggung...

Penggembala itik ini bisa berjalan puluhan kilometer dari kampung halamannya untuk menggembalakan puluhan hingga ratusan ekor itik. Dari sawah ke sawah...dari desa ke desa...menyusuri sungai dan kali kecil...menyusuri kehidupan...

Penggembala itik hidup bersama itik gembalaannya...
Siang...di sawah bermandikan terik matahari
Malam...di bawah langit kelam berselimut embun

Itik-itik ini tidak dikandangkan, tetapi mereka mengetahui kapan harus berkumpul, dan kapan harus berjalan...Sungguh suatu koordinasi yang luar biasa...

Penggembala dan itiknya terus berjalan
Entah sampai kapan

Kita hanya tahu menikmati hasil perjalanan mereka
Telur-telur itik...yang dibuat menjadi telur asin
Telur-telur itik...yang dibuat menjadi martabak

Sungguh sebuah perjalanan yang sangat panjang
Untuk sebuah cinta
Untuk sebuah kehidupan...


Salam sayang,

Ietje

Lukisan Flamboyan...love in red

Lukisan flamboyan...tahun 2005..not finished..

Ini salah satu lukisan kesayangan saya.
Ide dimulai ketika si Cantik kesayangan saya minta dibuatkan lukisan flamboyan. Saya tidak punya foto pohon flamboyan...tapi ingat bahwa di dekat gerbang masuk perumahan Bintaro Jaya Sektor I ada sebatang pohon flamboyan...

Jadi suatu pagi, saya datang ke sana...dan melihat bunga-bunga flamboyan yang kemerahan sedang bermekaran...walaupun belum sepenuhnya.

Pulang ke rumah...saya ngebut melukis gambaran itu...dan nyaris selesai dalam beberapa hari...tetapi rasanya selalu ada yang kurang. Itu sebabnya lukisan ini belum di-sign...karena prosesnya masih berjalan...entah sampai kapan...

Itulah susahnya kalau melukis...harus ada 'ruh'-nya dulu...baru bisa bergerak lagi...
Tapi daripada terbengkalai dan tergantung lesu di kamar saya...ya saya posting saja di sini, sebagai bagian dari ekspresi diri...

Oya...lukisan ini belum jadi saya berikan ke anak saya, malah saya gantung di kamar untuk mengingat dia kalau saya sedang kangen...maklum anak kuliahan...kalau dia lagi banyak tugas, jarang pulang...saya bisa memandang lukisan ini dan rindu saya pun terobati...


Salam sayang,


Ietje

Sejodoh di siang hari...

Tofu in love and udang gorenk...

Ini adalah hidangan makan siang di penghujung tahun 2007
Tofu in love...dengan pasangannya udang goreng bumbu bawang putih..

Tofu in love...adalah makanan kesukaan si Cantik kesayangan saya...
Tofu..tahu sutra yang lembut
Berpadu dengan udang, telur puyuh , jamur champignon segar dan bokcoy...
Berbumbu bawang putih, bawang bombay, saus tiram, minyak wijen, saus tomat, merica dan garam...

Udang...berbumbu bawang putih , merica dan jeruk nipis
Digoreng cepat dalam minyak panas
Sehingga udang cantik tampil menawan...

Tofu in love dan udang goreng
Adalah pasangan cinta abadi
Segar
Krispi
Menyehatkan
Lahir
Batin....

Semoga cinta dan kasih ini
Menular kepada semua sahabat
Di akhir tahun berjalan
Di awal tahun mendatang


Bintaro, di siang hari ceria
31 Desember 2007

Salam sayang dari Galeri Cintaku dan Dapur Triple S...


Ietje

Dari balik jendela...

Pemandangan dari balik jendela ruang kerja...

Inilah istanaku...

Dari balik jendela ini
Banyak yang dapat kulihat
Kolam ikan yang selalu gemericik
Kandang burung...yang kadang tidak ada isinya
Pohon-pohon
yang selalu ditiup angin
Halaman belakang
yang kadang terlalu gondrong rumputnya

Tembok pembatas
Tanaman hias
Burung-burung di langit luas
Adalah bagian dari kehidupanku

Bahkan
Jemuran yang salah posisi
Menampilkan sisi belakang kehidupan
Yang kadang ingin disembunyikan

Duduk di sini
Di balik jendela ini
Kadang melamun
Kadang tersenyum
Kadang meneteskan airmata
Kadang merindukan seseorang
Kadang terdiam tanpa kata

Dari balik jendela ini
Begitu banya yang terlihat
Yang kasat mata
Maupun yang mengawang di dunia maya

Dari balik jendela ini
Segala inspirasi melompat
dan bermuara
menjadi bagian kehidupan nyata...

Jakarta, 31 Desember 2007

Salam sayang,


Ietje

Catatan :
Aku posting ini sambil masak, sambil beres-beres rumah...jadi idenya ya begitulah...berlompatan kian kemari...dan semuanya dimulai dari balik jendela

Keluarga besar...sebuah akar

Keluarga besar Soeria Danoe Ningrat..Desember 2006


Pernikahan...
Adalah sebuah awal
Dari perjalanan kehidupan...

Dari sepasang pengantin
Menjadi bibit
Bagi tumbuhnya sebuah keluarga
Lalu tumbuh
Berkembang
Menjadi sebuah pohon kehidupan

Keluarga besar
Adalah sebuah pohon
Adalah sebuah akar
Adalah sebuah rumah

Untuk kita datang
Untuk kita kembali
Untuk kita mengenal
Siapa diri kita

Tanpa keluarga
Kita bukan siapa-siapa
Tanpa akar
Sebuah pohon
Tidak akan tumbuh perkasa


Salam sayang,


Ietje S. Guntur

Sepotong tempe...sebait cinta

Sarapan pagi penuh cinta....


Hidangan pagi ini
Hanya sepotong tempe
dan sekerat ikan pindang
Ditemani
Sambel bawang istimewa
serta seiris timun

Tapi...

Di setiap potongan tempe
Di setiap keratan ikan pindang
Di setiap irisan timun
Dan helai-helai daun mint
Ada sebait cinta

Pagi ini
Cinta itu telah menyala

Membangkitkan semangat
Untuk
Menyongsong hari
Yang panjang
Yang penuh derit-derit perjuangan...

Hari ini
Aku ceria melangkah
Karena...
Sebait cinta
Telah menyapaku
Lewat sepotong tempe
Lewat sekerat ikan pindang
Lewat seiris timun

Mmmmmuaaaahhhhh.....


Jakarta, 31 Desember 2007
Untuk sebuah pagi yang manis sekali...


Ietje

Masa depan...sebuah bayang-bayang

Bayangan perahu...bayangan masa depan


Hidup kita ini ibarat perahu
Yang berlayar di laut luas

Suatu ketika kita butuh sebuah pelabuhan
Untuk menurunkan sauh
Untuk mengikat jangkar
Untuk melepas lelah

Dan di sinilah dia
Perahu kehidupan kita
Menyandarkan lelahnya
Menghampirkan mimpi-mimpinya
Agar menjadi nyata

Namun
Masa depan hanyalah
Sebuah bayang-bayang
Seperti mimpi
Yang entah kapan
Menjadi kenyataan...

Perahu hanya bisa berikhtiar
Bergerak lagi
Menuju samudra luas

Mengukir mimpi
Dan merajutnya
Menjadi nyata....


Jakarta, 31 Desember 2007
Untuk sebuah tahun yang penuh harapan...


Ietje

Sekali-sekali jadi model...

Foto di Vila Air, Lembang - 2006

Ini foto saya dari album lama....

Sekali-sekali mejeng...sekali-sekali narsis...sekali-sekali nggak matcing...lucu juga.
Lihat saja, pakaian buat olahraga...tapi pakai kacamata turis...dan pakai anting buat jalan-jalan sore...hehehe...what ever deeh...Yang penting gaya...

Tapi yang bikin paling nggak matching...ngapain juga mesti bawa-bawa sekantung keripik singkong seperti itu ? Kalau mau beriklan, pasti bukan begini caranya...

Yeaah...kadang-kadang kita memang perlu tampil beda
Kita perlu menggali 'dunia bawah tanah' di dalam diri kita
Yang tidak selalu bisa kita tampilkan dalam situasi sosial yang biasa

Mumpung saya di sini
Mumpung jauh dari mana-mana
Mumpung tidak ada komentator
Maka saya menikmati diri saya...
Apa adanya...

Jadi...inilah saya...

Salam sayang dari Galeri Cintaku,

Ietje

Sabtu, 29 Desember 2007

Mental peminta-minta.....

Seorang pengemis di antara mobil berseliweran...


Ini adalah gambaran muram dari kehidupan sosial di negeri ini...
Pengemis di jalan...sudah biasa...
Pengemis di kantor birokrat...dianggap lumrah...
Pengemis di tingkat pembuat kebijakan...dianggap bagian dari kekuasaan...

Miris...

Mental kita adalah mental pengemis
Paradigma kita adalah paradigma si penerima tanpa usaha

Asisten pengemis...apa gunanya ?
Dia juga sama miskinnya dari si buta yang berperan sebagai pengemis utama...

Kenapa kita bangga jadi peminta-minta ?
Kenapa kita tidak mensyukuri apa yang kita punya untuk modal berusaha ?
Atau...meminta adalah bagian dari usaha ?

Paradigma atau mindset kita sudah rusak binasa...
Kita lebih bangga menjadi kaya karena mengemis
daripada miskin karena memberi....
Tapi senyatanya...
Tidak ada orang yang miskin karena memberi

Allah telah mencukupkan rejeki kita
Dengan cara yang tidak pernah kita duga...

Bahkan seekor nyamuk pun ogah kalau disuruh mengemis
Lalu...ada apa dengan kita ?


Salam sayang,

Ietje

Angin bertiup...di pantai Durueng Aceh

Pantai Durueng, Aceh di kejauhan...


Ini adalah sebagian dari wilayah pantai Desa Durueng, Kecamatan Mesjid Raya, Kabupaten Aceh Besar, NAD yang dilanda tsunami. Foto ini diambil setelah lebih 2 tahun peristiwa dahsyat itu terjadi. Wilayah ini sebagian besar masih rusak, terutama kawasan pemukiman yang bersisian dengan pantai tidak mungkin lagi dibangun karena lebar pantai sudah menyempit. Di samping itu gelombang pasang yang datang akan sangat berbahaya bila menerjang pemukiman.

Tempat saya berdiri mengambil foto ini termasuk yang lokasi yang diterjang air dengan ketinggian yang cukup untuk menyapu sebuah bangunan.

Di sekitar tempat ini masih banyak pohon kelapa berusia puluhan tahun...tinggi menjulang dengan buah yang jauh di atas sana. Bayangkan bagaimana kalau mau memetiknya ?

Saat ini angin bertiup luar biasa kencang...sehingga panas yang menyengat nyaris tidak terasa. Tapi sesudahnya kulit akan terasa gosong dan kering.

Duduk di pantai di siang yang cerah ini...memandang laut di kejauhan, tidak akan pernah terbayangkan bahwa laut biru yang cantik itu bisa berubah menjadi murka dan mengamuk seketika. Begitulah...ketika alam menunjukkan kekuasaannya...siapa yang dapat mengelak dari takdirNya ?

Kita hanya bisa menjaga...
Kita hanya bisa menikmati...
Kita hanya bisa bersyukur...


Salam sayang,


Ietje

Biar tua...tapi tetap bersemangat...

Kelompok Jahit dan bordir Ibu-ibu Durueng, Aceh...


Ini adalah kelompok jahit ibu-ibu dari Desa Durueng, Kabupaten Aceh Besar, Propinsi NAD. Sebagian besar ibu-ibu ini adalah korban tsunami tanggal 26 Desember 2004 yang dahsyat itu. Mereka kehilangan rumah dan sebagian besar wilayah pemukiman yang bersisian dengan pantai sudah hilang terbawa gelombang pasang tsunami.

Setahun setelah peristiwa itu, telah mengubah wajah desa Durueng dan sekitarnya. Ibu-ibu yang semula hanya mengurus rumahtangga dan berkegiatan di seputar dapur, sekarang sudah bisa menjahit dan membordir. Ini berkat kerjasama antara kami dari Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI PP) dengan beberapa lembaga donor.

Ada hal yang sangat mengharukan dalam proses yang cukup lama ini, yaitu membangun rasa saling percaya dan saling mendukung antara rekan-rekan Himpsi dari Jakarta ( yang notabene adalah volunteer) dengan warga masyarakat setempat.

Peserta kelompok jahit ini kurang lebih 50 orang, dari yang berusia duapuluhan hingga setengah abad. Seperti terlihat pada foto ini, Ibu yang sedang menjahit itu hampir berusia 60 tahun, dan inilah pertama kali seumur hidupnya beliau belajar menjahit. Walaupun pada awalnya beliau agak kesulitan mengikuti pelajaran dasar, namun dengan semangat dan kemauannya yang sangat kuat, akhirnya beliau berhasil membuat pola baju, menjahit, dan kemudian membordir. Bukan sebuah pekerjaan yang mudah. Tapi beliau sudah berhasil membuktikannya, bahwa dengan tekad dan semangat....umur pun tidak menjadi halangan.

Di latar belakang adalah saya dan sahabat saya ( sejak masa kuliah di Bandung dulu) Bang Ichsan Malik dari Institut Titian Perdamaian. Beliau merupakan fasilitator untuk rekan-rekan kami di Himpsi NAD khususnya dalam pelatihan bekerja di komunitas.

Jadi...apa pun...kapan pun...kalau hati ini sudah mengatakan "ya"...lakukanlah...
Berbagi itu indah adanya....


Salam sayang,

Ietje

Di kejauhan....dari Jembatan Dukuh Atas..

Kali Dukuh Atas...2007


Kali Dukuh dilihat dari jembatan Dukuh Atas...
Tempat sehari-hari yang banyak kita lewati, tapi barangkali tanpa kita sadari

Kali Dukuh ini mengantarai dua wilayah Jakarta, yaitu Jakarta Selatan di sebelah kanan yaitu daerah Setiabudi dan sekitarnya. Dengan Jakarta Pusat di sebelah kiri, yaitu daerah Menteng dan sekitarnya.

Pada saat pengambilan foto ini, sungai atau kali Dukuh ini sedang dibersihkan dari sampah-sampah kiriman terutama yang menumpuk di dekat pintu air Manggarai. Niat Pemda DKI Jakarta Raya untuk membuat transportasi air dimulai dari Jembatan Dukuh Atas ini.

Peresmian transportasi air sudah pernah dilaksanakan, tetapi realisasi penggunaannya nyaris tidak berjalan karena kedalaman air sungai Dukuh tidak memungkinkan untuk menjalankan transportasi air atau rakit tanpa resiko kandas. Kalau niat Pemda melaksanakan hal ini sebagai sarana alternatif untuk mengatasi kemacetan...ya lucu banget ! Soalnya daerah yang dilaluinya sangat pendek, dan tidak mengurangi tingkat kemacetan.

Lagian...repot banget. Turun dari kendaraan, kemudian pergi ke tepi air, naik rakit beberapa meter, naik lagi ke jalan raya di Sudirman...dan kena macet lagi...hehehe...Itu belum resiko kalau rakitnya kandas . Mobil mogok bisa didorong. Rakit mogok ?????

Akhirnya sungai ini hanya menjadi pemandangan sehari-hari saja...dan setiap pagi saya lewati dalam perjalanan dari Stasiun Keretaapi Dukuh Atas menuju kantor saya di Sudirman arah Setiabudi.

Merenungi air yang kecoklatan di bawah sana, kadang miris...kadang romantis...kadang mengerikan...Tapi itulah dinamika Jakarta...seperti air yang mengalir tersendat dari kejauhan sana.


Salam sayang,


Ietje

Jumat, 28 Desember 2007

Monyet ekor panjang di Suaka Margasatwa Muara Angke


Hari Minggu...hari Libur...
Lagi ngapain tuh keluarga monyet ?

Hahaha....siapa bilang monyet nggak bisa lucu...
Mereka sedang berekreasi di Suaka Margasatwa Muara Angke
Berenang-renang
Memanjat-manjat
Berlari-larian di dahan pohon beringin ...

Mumpung gratis
Mumpung bebas...

Saat ini ada sekitar 4 koloni besar keluarga monyet ekor panjang yang masih bermukim di kawasan ini...entah sampai kapan

Kalau kita masih sayang pada mereka
Kalau kita masih peduli pada mereka
Berikan ruang gerak
Berikan kesempatan untuk berkembang biak

Jangan kita berebut tempat
Karena kawasan lindungan mereka semakin sesak


Salam cinta lingkungan,


Ietje
Ironis...di Muara Jakarta


Jakarta, 25 November 2007

Siang panas...
Dua cakar besi menggali
dan mengangkat sampah yang menggunung
di bawah permukaan air laut Muara Jakarta

Bergerak...menggali...menarik...menumpuk...
membuat pulau sampah...

Di kejauhan..
Pencakar langit baru
Berdiri kokoh menatap birunya laut Jakarta

Berbagi kemewahan
Berbagi keangkuhan
Berbagi kekuasaan

Sementara sampah tetap terpuruk
Hari ini
Besok
Lusa

Dan besok
menjadi pulau baru
yang menyumbat perjalanan

Yang membuat banjir tak pernah terselesaikan....


Salam sayang,


Ietje
Foto muara sungai Jakarta.....Dua dunia....


Jakarta, 25 November 2007

Mau tahu kemana sungai-sungai di Jakarta bermuara ? Di sinilah tempatnya.
Ada 13 sungai dari seluruh penjuru Jakarta, termasuk kali Ciliwung yang berhulu di Puncak, kali Pasanggrahan yang selalu banjir di dekat Bintaro, kali Sekretaris...dan lain-lain...yang bermuara di sini...di celah sempit di dekat Muara Angke...

Lihatlah dua dunia yang berbeda itu...

Di sebelah kiri, yang hijau adalah Suaka Margasatwa dan hutan lindung yang luasnya semakin menyempit...
Di sebelah kanan, pelabuhan tidak resmi tempat mangkalnya perahu dari berbagai tempat di pesisir Jakarta yang lokasinya semakin meluas....

Lihatlah sempitnya celah untuk tempat keluarnya segala limbah dari Jakarta...
Tidak heran kalau kita selalu akan kebanjiran...karena tersendatnya perjalanan air menuju ke lautan bebas...

Apa yang akan kita lakukan ?
Membiarkan celah ini semakin sempit ?
Membiarkan masalah ini menjadi 'porsi tanggungjawab orang lain'?

Tidak cukup satu tangan yang dapat meraihnya...
Diperlukan beribu tangan yang peduli untuk mengatasinya...

Jangan menunggu,
Celah itu menunggu uluran tangan kita...


Salam sayang,

Ietje
Seekor bangau yang bingung di kawasan hutan lindung...


Foto diambil tanggal 25 November 2007

Ini masih dalam rangkaian perjalanan di seputar hutan lindung Suaka Margasatwa Muara Angke. Di lokasi ini masih terdapat beberapa jenis burung dan bangau laut yang bebas mencari makan di antara belukar dan 'tumpukan sampah' kiriman dari 13 sungai di Jakarta.

Bangau ini kelihatan bingung...karena habitatnya semakin sempit.
Kita, manusia mendesaknya hingga ke pinggiran yang tidak bertepi.

Padahal bangau adalah bagian dari ekosistem pantai...

Apakah tahun depan kita masih berjumpa dengan Sang Bangau ?
Hanya hati kita yang dapat menjawabnya...


Salam sayang,

Ietje

Bakau...cikal bakal perlindungan pantai

Bakau....Cikal bakal perlindungan pantai...


Foto ini diambil tanggal 25 November 2007 di Suaka Margasatwa Muara Angke.

Dua batang bakau ini adalah bagian dari program reboisasi kawasan hutan bakau di pantai utara Jakarta.

Hutan bakau semakin sedikit...semakin tipis...dikalahkan oleh program reklamasi pantai yang menggeroti pesisir utara Jakarta...

Padahal dengan bakau, perlindungan pantai akan terjaga. Ekologi pesisir akan terpelihara. Dan yang jelas banjir pantai dapat dikurangi.

Akankah kita peduli dengan pantai kita ?
Atau kita menyerah pada nafsu untuk menguasai ?

Dua batang bakau ini menjadi saksi...
Apakah kita masih peduli...


Salam sayang,


Ietje

Hehehe...ini salah satu lukisan saya...

Sorry...motretnya buru-buru tadi pagi (28 Des'07)...jadi nggak begitu bagus...
Ntar deeeh...kalau ada waktu, saya foto ulang, yaaa....

Ini asli gambar rekayasa dari kumpulan ikan di akuarium saya...

Salam sayang,

Ietje

Jembatan di dalam air :

Foto ini diambil hari Minggu tanggal 25 November 2007 di Suaka Margasatwa Muara Angke Jakarta Utara.

Lokasi ini bersebelahan dengan pemukiman mewah Pluit dan Muara Angke.

Sehari setelah pemotretan ini terjadi banjir laut, dan lokasi ini sempat tenggelam dengan ketinggian air sekitar 1 m.

Salam sayang,

Ietje

Bunga dan serangga


Bunga ini difoto di tepi sebuah danau di Curup, Bengkulu pada bulan November 2007.

Barangkali saat ini bunganya sudah layu, dan serangganya sudah entah di mana.
Tetapi makna dari persekutuan mereka adalah melestarikan keindahan alam ini.

Bunga tanpa serangga, barangkali sulit untuk berkembang biak.
Serangga tanpa bunga, tidak mendapat madu sebagai makanannya.

Masih banyak keindahan lagi yang akan saya tampilkan di sini...

Salam sayang,

Ietje

Kenapa perlu galeri...?

Dear Allz...

Hidup kita ini sebetulnya memiliki banyak sekali sisi untuk ditampilkan. Ada yang perlu panggung untuk menyanyi, ada yang perlu panggung untuk sharing di depan kelas, ada yang perlu umat untuk menyampaikan pesan kebaikan, ada yang perlu langit luas untuk terjun bebas dari ketinggian, sementara saya perlu galeri untuk menampilkan sisi tersembunyi yang tidak mungkin dipajang di jalan raya...

Sungguh...keinginan untuk tampil dan menampilkan karya itu adalah manusiawi adanya.

Jadi...hari ini...di sinilah saya...dengan beberapa hasil karya yang nyaris terluput dari pandangan mata...

Sebetulnya semua sudah ada di alam raya ini. Saya hanya berkesempatan untuk memindahkannya di kanvas dan di lensa kamera saya...

Oya...apa alasan saya memberi nama Galeri Cinta...karena seluruh alam ini senyatanya adalah paduan dari atom-atom dan neutron-neutron yang menghasilkan energi cinta...Kita hanya perlu sedikit kepekaan untuk merasakan dan menikmatinya...

Semoga bermanfaat, yaaa....

Salam cinta dari Galeri Cintaku...


Ietje

Galeri Cintaku...

Jakrta, 28 Desember 2007

Hari ini aku setting blog baru lagi...khusus untuk hasil karya lukisan dan fotografi.
Semoga tetap dapat berbagi yaaa...

Sorry, buru-buru....nanti ngobrol lagi...

Salam dari Galericintaku,

Ietje